29 Maret 2010

Improvisasi Dakwah Secara Kreatif Dan Inovatif


sebuah tulisan yang semoga dapat memicu semangat untuk kita semua...
___________________________________________________________________________

ImageSahabat Pembangkit Umat,
Seperti biasa agar asa selalu ada bergelora, kita mulai dengan … apa kabar hari ini? Alhamdulillah…Luar Biasa…Allahu Akbar!!! Alhamdulillah, tetap penuh syukur atas nikmat Iman, Islam dan predikat “Sebaik-baik Penciptaan” lengkap dengan seluruh potensi kehidupannya (QS. At Tin : 4). Luar Biasa, selalu penuh doa dan cita agar bisa mewujud diri menjadi Muslim Terbaik (QS. Al Fushilat : 33) dan membangkitkan umat menuju predikat Umat Terbaik (QS. Ali Imran : 110). Allahu Akbar, gelora penuh takbir karena semua ini terjadi atas izin-Nya. Jangan lupa, ketika menjawab lengkapi dengan ekspresi penuh semangat!

Sahabat Pembangkit Umat,
Dalam tulisan sebelumnya, kita telah diinspirasi untuk  bisa maksimal mendayagunakan kompetensi yang dimiliki agar laju dakwah optimal sempurna. Nah, sekarang bagaimana mengimprovisasi dakwah secara kreatif dan inovatif agar selain melaju tampilan dakwah juga selalu segar dan dinanti oleh umat.

Tapi…eit… tunggu dulu, sebelum lebih jauh, simak dulu yang satu ini …

Saudaraku, kapan kita pertama kali belajar mengarang? Rata-rata mengalaminya saat di bangku kelas 3 atau 4 SD. Nah, sekarang cobalah untuk melakukannya lagi. Tak perlu lama-lama. Cukup 1 menit. Temanya pun bebas. Siapkan kertas. Siapkan juga pensil atau pulpen. Oke, siap? Ya, mulai...
Apa yang terjadi? Umumnya dari kita akan memulai karangan kita dengan kata-kata “Pada suatu hari...” atau “Pada suatu saat...” atau kata-kata sejenis lainnya. Kata-kata yang sama dengan yang kita gunakan ketika memulai belajar  di SD dulu.  

Lalu, umur berapa kita saat ini? Mungkin 25 tahun, 30 tahun, atau mungkin 60 tahun. Yang jelas selisih umur kita saat ini dengan umur saat SD dulu, katakanlah, minimal lebih dari 10 tahun. Tentulah ini masa yang tidak sebentar. Pertanyaannya kemudian adalah mengapa kata-kata yang kita gunakan saat ini sama sekali tidak berubah alias sama persis dengan kata-kata yang dulu? Padahal waktu telah berlalu cukup lama. Minimal terpaut 10 tahun. Kalau begitu, apa gerangan yang terjadi? …

Inilah gambaran sederhana,  betapa proses peneladanan kita selama ini –disadari atau tidak - telah berlangsung tanpa memunculkan proses kreatifitas. Tidak ada proses inovasi. Padahal, dengan kreativitas dan inovasi, kita bisa memulai karangan kita dengan kata-kata yang lain, seperti  :
o    “Hari itu pukul 03.30 ketika semua masih terlelap ...”
o    “Braak ! Tanpa ampun Dimas menggebrak meja ...”
o    “Pro-kontra tentang RUU Anti Pornografi-Pornoaksi (RUU APP) terus terjadi ...”
o    “Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un! Hanya itulah  yang layak kita ucapkan menyusul gempa bumi yang mengguncang Yogya dan Jawa Tengah...”

Sahabat Pembangkit Umat,
Tulisan di atas menghantarkan kita pada situasi dan kondisi dakwah kita hari ini yang kurang lebih sama.  Padahal kita punya potensi peneladanan uslub atau teknik dakwah secara kreatif, inovatif  dan tetap dalam koridor metode dakwah yang fiks alias konstan, tidak berubah. Jadi bagaimana seharusnya? Simak lanjutannya …

Dalam keseharian kita dapati contoh-contoh sukses bisnis, secara parsial maupun keseluruhan bisnisnya, dengan kekhasan kompetensinya. Waduh Lha kok sukses bisnis bukan dakwah, ‘jaka sembung naik ojek’ nih alias ‘gak nyambung jek’. Tenang, tak  apa, ikuti saja dulu. Don’t be khawatir.
Sebutlah Lion Air dengan kepeloporan  penerbangan low cost – nya yang sukses menggaet 50% penumpang domestik di tahun 2009. Ada Garuda Food yang dikenal sebagai perusahaan inovatif, yang sukses sebagai genuine local negeri ini dengan ikon kacang Garudanya. Juga Yamaha Motor yang makin agresif ingin menjadi market leader yang sukses karena konsisten membangun imej “Semakin Di Depan”. Sido Muncul yang sukses terus berinovasi untuk mempertahankan  perilaku konsumen Indonesia agar tetap minum jamu dengan kampanye “Orang Pintar Minum Tolak Angin”. Primagama yang sukses menjadi bimbingan belajar terbesar di nusantara dengan 678 cabang yang sebagian besar di-franchise-kan dengan jurus khas  berani menggaransi uang kembali jika tidak lulus UN! Terakhir Dagadu Djokdja yang sukses tumbuh menjadi “pabrik kata-kata” yang berhasil menjual 5.000 kaos sehari dengan harga kaos sekitar 50 ribu.
Sebelumnya, pun sudah ada sukses Sosro menambah khasanah ‘peribahasa bisnis’ dengan iklannya yang terkenal “apapun makanannya, minumnya …” Jauh sebelumnya, telah ada bisnis Sahabat Nabi, Abdurrahman bin Auf, satu contoh bisnis sukses sepanjang peradaban manusia yang belum tertandingi hingga kini.  Bisnis yang benar-benar sukses menuai ‘berkat’ dan berkah. Sukses bisnis yang mengguncang dunia dengan multikompetensi khas hasil implementasi peradaban Islam yang luar biasa. Dengan begitu banyak harta yang diinfaqkan di jalan Allah, ketika meninggal pada usia 72 tahun, beliau masih meninggalkan asset 2.560.000 Dinar. Subhanallahu  (silakan konversikan ke rupiah, dimana 1 dinar = 4,25 gram emas atau sekitar  Rp 1.275.000,- jika 1 gram emas bernilai Rp 300.000,-).

Sahabat pembangkit Umat,
Nah di sinilah, konteks peneladanan dimulai. Jangan biarkan success story yang ada di depan mata kita, lewat tanpa permisi. Lewat tanpa kita sempat mengambil hikmahnya untuk memacu perolehan sukses dakwah kita. Jadi, bagaimana caranya? Insya Allah mudah saja. Meminjam istilah rumus 5i dari buku Be The Best, not ‘be asa’ tulisan penulis, kita harus segera melakukan langkah Teladani Success Story. Ada tiga cara untuk melaksanakan langkah ini. Pertama, mengambil Inspirasi dari kisah sukses; kedua, lakukan Copy The Master, Ketiga, ‘Ngenek’ alias magang. Ketiga langkah ini bisa dilakukan kepada setiap Success Story yang ada seperti Sosro dan Primagama di lingkup nasional; atau sang Maestro bisnis dunia Abdurrahman bin Auf dll. Tentu saja dengan mengkonversinya ke dalam uslub dakwah.

Dakwah kita bisa lebih cepat tumbuh dan berkembang jika secara menerus kita lakukan improvisasi tiada henti saat melakukan proses peneladan tadi. Maksudnya, kita menirunya dengan tidak  membiarkan diri  melupakan potensi karakter positif yang khas pada dakwah kita, serta  tanpa memandulkan proses kreatif dan inovatif kita. Dan ini catatan akhirnya, tidak membawa kita pada pelanggaran hukum syara.  Jika dibuat rumusnya, maka akan menjadi “Meneladani contoh sukses yang ada dengan tetap memunculkan karakter positif yang khas pada diri kita secara kreatif dan inovatif, tanpa melanggar hukum syara”. Boleh juga disebut, inilah, kurang lebihnya, Benchmarking Islami.
Bisakah ini dilakukan? Insya Allah bisa, mengapa tidak? Coba lihat …
    Jika Lion Air dengan kepeloporan  penerbangan low cost – nya sukses menggaet 50% penumpang domestik di tahun 2009, maka ini inspirasi agar dakwah kita menjadi pelopor dakwah bagi semua kalangan mahasiswa yang akan membawa mereka terbang meraih Mimpi Besarnya. Ini berarti, dakwah yang kita lakukan juga harus dapat memberi motivasi super kuat untuk meraih kesuksesan dunia akhirat bagi semua kalangan mahasiswa. 
    Jika Garuda Food dikenal sebagai perusahaan inovatif dan sukses sebagai genuine local negeri ini dengan ikon kacang Garudanya, maka inspirasinya adalah dakwah kita mesti dikenal sebagai ikon pergerakan dakwah mahasiswa, misalnya sebagai trend setter pergerakan mahasiswa lainnya. Ini terjadi, misalnya, ketika isu strategis yang kita munculkan juga akan dijadikan isu strategis oleh pergerakan mahasiswa lainnya.
    Jika Yamaha Motor makin agresif ingin menjadi market leader yang sukses karena konsisten membangun imej “Semakin Di Depan”, maka tak salah, jika kita juga menancapkan azzam kuat yang sama. Kitalah penentu gerak dakwah kampus yang sesungguhnya, sehingga bargaining position kita sangat tinggi dan rektorat pun menaruh hormat dan menyegani kita hingga untuk mengambil kebijakan kemahasiswaan pun sang rektor mesti mendengar pendapat kita lebih dulu.
    Jika Sido Muncul sukses terus berinovasi untuk mempertahankan  perilaku konsumen Indonesia agar tetap minum jamu dengan kampanye “Orang Pintar Minum Tolak Angin”, maka boleh juga kita mengkampanyekan “Orang Sengsara Karena Tolak Syariah” atau “Mahasiswa Cerdas Pasti Berdakwah”. 
    Jika Primagama sukses menjadi bimbingan belajar terbesar di nusantara dengan 678 cabang yang sebagian besar di-franchise-kan dengan jurus khas  berani menggaransi uang kembali jika tidak lulus UN!, mengapa tidak kita sampaikan garansi masuk surga dari Allah Swt bagi siapapun yang beriman dan beramal sholeh, termasuk mahasiswa yang beriman dan beramal sholeh dan dakwah adalah salah satu amal sholeh yang dimaksud. Kita sebarkan dakwah dengan jaringan dakwah yang terbina standar di setiap fakultas, jurusan dan program studi.
    Jika Dagadu Djokdja yang sukses tumbuh menjadi “pabrik kata-kata” yang berhasil menjual 5.000 kaos sehari dengan harga kaos sekitar 50 ribu, mengapa tidak kita menjadi ‘pabrik kata-kata dakwah’ yang menjual 5.000 kata dakwah per hari secara kontinyu dan intensif!
    Jika  sukses Sosro menambah khasanah ‘peribahasa bisnis’ dengan iklannya yang terkenal “apapun makanannya, minumnya …”, maka kita bisa membuat ‘peribahasa dakwah’ : “apapun latar belakangnya, dakwahnya adalah Islam ideologis…”
    Contoh akhir untuk tulisan ini penting digarisbawahi. Peradaban Islam menghasilkan begitu banyak figur sukses yang membangkitkan umat dan mensejahterakan dunia selama 14 abad. Salah satunya adalah Abdurrahman bin Auf sebagai satu contoh bisnis sukses sepanjang peradaban manusia yang belum tertandingi hingga kini.  Bisnis yang benar-benar sukses menuai ‘berkat’ dan berkah. Sukses bisnis yang mengguncang dunia dengan multikompetensi khas hasil implementasi peradaban Islam yang luar biasa. Dengan begitu banyak harta yang diinfaqkan di jalan Allah, ketika meninggal pada usia 72 tahun, beliau masih meninggalkan asset 2.560.000 Dinar. Subhanallahu  (silakan konversikan ke rupiah, dimana 1 dinar = 4,25 gram emas atau sekitar  Rp 1.275.000,- jika 1 gram emas bernilai Rp 300.000,-).  Maka, inspirasi besarnya adalah, mulai saat ini, seluruh kru dakwah segera meningkatkan kapasitas diri dengan menghadirkan multikompetensi yang diperlukan bagi dakwah, seperti fiqhud dakwah, teknik komunikasi, leadership, dll. Mulai saat ini, seluruh kru dakwah berlatih memperbanyak infaq dan pengorbanan waktu, pikiran dan tenaga di jalan dakwah. Mulai saat ini juga, memulai bisnis Islami yang akan menopang nafkah diri, keluarga dan dakwah.

Sungguh, kreativitas nyaris tanpa batas. Jadi Improvisasi Tiada Henti dengan Kreativitas melahirkan Ciri Khas yang dinanti umat. Ciri khas ini seiring waktu menjelma menjadi Kompetensi Inti. Dengan ini, secara sederhana, kita telah mampu membuat  dakwah melaju optimal dan tampilan uslub dakwah selalu segar dan dinanti umat . Insya Allah.

Sahabat Pembangkit Umat,
Tetaplah semangat, dayagunakanlah kompetensi inti dan improvisasi secara kreatif dan inovatif agar laju dakwah optimal serta tampilan uslub dakwah selalu segar dan dinanti umat. Semoga Allah Swt  mengampuni dosa yang telah khilaf dilakukan, memudahkan langkah dakwah yang telah diayunkan dan merahmati  komitmen dan konsistensi dakwah ini demi segera tegaknya izzah Islam dan kaum Muslimin. Amin.

Alhamdulillah …luar biasa … Allahu akbar!!!
Terakhir Diupdate ( Kamis, 11 Februari 2010 14:06 ) 
Oleh: Mas Karebet. dakwahkampus.com
_____________________________________________________________
 ada video bagus ....siapa tau jadi inspirasi: 
http://www.youtube.com/watch?v=Fv2XOLgLmM8



_oryza_

...

apa masalah harus diselesaikan dengan masalah baru lagi???

Begitu berada di zona nyaman...maka seolah-olah semuanya menjadi lazim...apa karena kondisi... apa karena kesinambungan dan tiada kontra sifat sama sekali... semuanya menjadi wajar..biasa...terus saja begitu... dan selalu begitu... nyaman..nyam..nyam..nyammmmm.. ah.. apa itu yang dimaksud keindahan ukhuwah....saya kok tidak sepakat sama sekali!!!

ada yang salah... namun sulit dicerna....  semua tidak seperti yang dibayangkan... tertawalah...kasihanilah... terserahlah..semua ini cuma sementara..tunggu saatnya saja...

sedang penuh notification diri saja hari ini. cukup sudah kolase kehidupannya. mari kembali fokus pada TA nak!. mari mbak rebut kembali!

si Rahman:"Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim"

Hujan gerimis..
aku berlari kecil ke tempat printnan yang terletak di sebelah tempat fotokopi, di area kampusku.
Setelah sebelumnya aku sempat bersitegang dengan Bapak "Tai lalat" si penjaga information center..perihal formulir beasiswa..ohoohoo kadar koleris tak bisa dikendalikan..seperti biasa aku selalu merasa berdosa di akhir sikap 'ketus'ku tadi.... ahaa...sudahlah... kembali ke tempat printnan... (karena inti cerita sebenarnya bukan disitu)

Setengah jam lagi pertemuanku dengan adik-adik  mentor yang kucintai di masjid akan dimulai... aku yang tak punya laptop mesti ngeprint slide untuk jadi bahan materi di sesi mentoring kali ini. Tak apalah...dengan keterbatasan media..semoga materi tetap tersampaikan dan dipahami.  

Seorang petugas printnan berperawakan gendut...agak pendek (iyellaaah secara aku kan tiang listrik!) dan berwajah oriental yang melayaniku. Sebelumnya aku pernah diceritain sama si Aa' Sam.. si penjaga jualan alat tulis yang baik hati yang tokonya ada di seberang tempat printnan itu, tentang si penjaga printnan itu.. "dia mualaf za...namanya Rahman kalo gak salah" kata si A' Sam. 

Jadi begitulah.... aku pun merequest file Ma'rifatul Qur'an untuk diprintkan slidenya ke si Rahman penjaga printnan. Beberapa lama sambil file menunggu di print, si Rahman mulai tertarik membaca slide ku.... "Teh boleh saya baca ya?" katanya... "Oh silahkan mas...baca aja" kataku. 

Kemudian dia mulai mengkomen tulisanku tentang keajaiban fenomena alam yang terdapat di al Qur'an.... "Mbak.. ini teh beneran? bla bala bla..."kata si Rahman kemudian. Aku mulai menanggapi dengan ringan... wahhh nampak antusias ni kayaknya....  begitu selanjutnya..sampai dia membaca tulisan salinan ku yang lainnya.. "Mbak... tadabbur artinya apa?? bla bla bla....". aku mulai menerangkan dengan bahasa dan kalimat yang termudah agar si Rahman paham. 

Setelah itu pembicaraan berlanjut seputar keislaman... dia mulai bercerita bahwa dia adalah seorang mualaf...dari kecil sudah yatim piatu..dan sudah pernah mendalami beberapa ajaran agama...namun ternyata islamlah yang paling nyantol di hatinya. Lalu cerita - cerita lainnya yang mendukungnya untuk memeluk agama yang indah ini.. ahhh subhanallah sekali... suatu perjuangan untuk seorang Rahman bisa seperti sekarang ini...

Kemudian obrolan mengalir ke topik adik asuh KMI... si Rahman rupanya terheran-heran ngeliat masih ada mahasiswa yang masih mau peduli dengan anak - anak.... kemudian menjurus ke Unit Kegiatan Mahasiswa yang aku geluti, Keluarga Muslim Itenas... "Ya.. mas bisa datang kapan saja mas mau ke masjid ato sekre kami....untuk belajar agama... insya Allah kita siap dan terbuka untuk semua kalangan kok" kataku lagi (oh...ya benar kan teman2 di KMI...aku udah kadung promosi gini gak taunya kagak ada yang standby di sekre kan bisa berabe). Si Rahman semakin takjub...antusias.... 

Kebetulan saat itu aku membawa buku 'Nutrisi Jiwa'... buku pegangan peserta mentoring milik kampus UNP*D yang dipinjamkan seorang sahabat kepadaku. Kontan kuberikan buku itu ke Rahman.. "Mas ini ada buku bagus.... ulasannya ringan dan simpel seputar keislaman... karena versi mahasiswa...bisa dibaca2 untuk nambah pengetahuan" kataku. Si Rahman pun menerima dan menawarkan sebuah buku kepadaku..kayaknya dia tak mau kalah denganku.."mbak, udah baca buku 'Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim' belum?? saya punya loh...bagus isinya... besok saya bawakan bukunya buat mbak" katanya dengan semangat.  Aku mengangguk saja... "boleh.." kataku lagi. 

Sudah pukul empat sore... aku harus menemui adik-adikku... obrolan kali ini nampaknya harus disudahi dulu...sebelum pamit, terakhir kutanya namanya siapa.....-ehm pura2nya aku gak tau- "hm... nama saya banyak.. mau yg versi mana? " katanya... "hahaa... yang versi islam aja deh" ujarku. "nama saya Abdurrahman... panggil saja Rahman" .

Dan begitulah.... hujan masih gerimis.. saya masih terharu saat itu... lebih terharu lagi karena Rahman yang baik hati menggratiskan biaya printnan ku kali ini.. karena tau itu materi untuk mengajar....-eiih alhamdulillah dah!-

Aku tak sabar ingin memberi 'sesuatu' dan pencerahan yang lebih lagi kepada Rahman yang baik hati... Rahman yang masih akan harus berproses untuk menjadi pribadi muslim yang baik lagi....
karena aku pun juga masih akan seperti itu.....

Terima kasih Allah untuk episode hari ini. 
Hidayah itu memang ada....tapi bukan saatnya menanti hidayah...hidayah tidak datang dengan sendirinya...hidayah bukan dinanti atu diharapkan... tapi hidayah itu dicari dan diusahakan!!!!

bersemangatlah mencari hidayah terbaikmu wahai Rahman...


_oryza_

...

I'm 
sure ... 

something 
has 
happened ...

no 
one 
said 
out 
loud 
in 
front 
of 
me...

although 
I'm not 
as
strong 
as 
rock...


do 
not 
cry 
oryza !!!

28 Maret 2010

This is Only My Work Trash!


This is only work in my spare time.... i want make something fun and interesting to give my gift in event "Tuker Kado" KMI on last saturday.

I made a notebook with the theme of Palestinian...with the aim people who get my gift  keep remembering the spirit of Palestinian struggle wherever and whenever they were.   

I hope my friend likes my gift giving.... keep remembered Palestine..anytime..anywhere... b'coz they are still our brothers who need support from us all to achieve independence from zionis laknatullah!!!... P(^^)/



_oryza_

27 Maret 2010

Ekspedisi Spagetty Holmes

Sidang I yang mencekam sudah berlalu...
sebelum melanjutkan perjuangan di babak baru dengan bekal revisi si ini dan si itu...ada baiknya kita bersenang - senang dulu... 
dan apa yang terjadi??? kita memutuskan makan enak dengan memasak terlebih dahuluuu.... yuhhuuuu karena ternyata ekspedisi ini lebih mengasyikkan daripada sekedar langsung pesan makan enak...bayar..foto2..dan pulang.. heeheee.... 
pastinya tak ada cerita mengiris..menyuci wajan.... dan menambah makanan yang tumpah ruah dengan sesuka hati... 

jadi ini dia kisaah kitaaa.. ahe ahe ahe.... (senang sudah berhasil melewati sidang 1)
kita bertiga (ki-ka: oryza, fanot dan emel) merencanakan untuk masak spaghetti .... apalah judulnya yang jelas spaghetti bertabur kornet dan serpihan parutan keju.....lokasi ditempatkan di kosan saya yang kondisinya lebih memungkinkan untuk memasak dengan leluasa dibanding dengan dua tempat pemukiman teman saya.... heehee.... ahhh sayangnya teman 'pontianak' kita gak ikut.... kita bagi ceritanya aja ya bu'ndutt ^^

ini dia bahan - bahan yang mesti disiapkan... mudah sekali teman...... anggap saja kamu lagi bikin indomie..... tapi dengan mie yang lebih tebal dan rasa yang lebih pasta dengan saus khas bolognese...

dan tentunya... kita juga tetap bergaya sembari memasak... ahhhh labil sekali bukan kita ini?? ^^


ini proses yang membutuhkan waktu yang lumayan singkat.... tapi hasilnya tidak mengecewakan... semua bahan dicampur dengan spagheti yang terlebih dahulu direbus lalu ditaburi parutan keju dan saos mayonase kalo mau... it' so easy n tasty!!!

dan tadaaaaaaaaaaaaaaaaa...... ini dia hasilnya...... spaghetty kornet keju buatan kita.... nyammm nyamm...... agenda menikmati spagehtty disertai dengan memutar film Sherlock holmes.... walopun di akhir2 menonton malah ada yang tertidur dengan pulasnya akibat kekenyangan.... ahahahaaa.... 


terima kasih ya teman2ku.... lain kali kita masak dengan menu lebih menantang lagi dan lebih rame lagi biar kucing - kucing tetangga pada iri hihhiiii.....



terima kasih kepada: kosan cikutra baru saya (atas dapur dan alat masaknya), mbak mar (pinjaman panci si tante), melin dan fani (untuk dvd dan bantuan cuci piringnya)


dan tampaknya kita akan mengenang hari-hari seperti ini_oryza_

16 Maret 2010

Suatu pagi di Stasiun Kereta

waktu menunjukkan tepat pukul 02.30 dini hari,
sebuah kendaraan roda empat berbensin solar bermerek KIA hitam,yang merupakan mobil travel jurusan Pekalongan-Bandung berhenti di depan stasiun kereta api Bandung, menurunkan penumpang terkahirnya. Supirnya yang baik hati pun berkata,"Neng,nunggu di depan aja....yang masih terang...hati2 ya Neng". Si supir dan mobil pun pergi.Cepat sekali.

     Kini, berdirilah aku di depan bangunan yang tampak lengang, menghirup udara tengah malam dengan mata setengah terkatup, aku sudah tak tidur 2 malam ini. Ada baiknya menghabiskan sisa malam ini untuk tidur di stasiun..ahahaa....jadi,kenapa ceritanya bisa nyasar di stasiun???. Panjang sekali kalau diceritakan,intinya aku berniat menjemput saudaraku dari Jogja, tapi...tololnya masih 3 jam lagi.Dan aku yang tak pandai berspekulasi terhadap waktu ternyata malah meleset perkiraannnya.
     Jadi, apa kau tau teman.....kegiatan apa yang terjadi di stasiun Bandung pada jam 02.30 pagi hari?. Aku menduga Dunkin Donuts si stasiun buka 24 jam dan aku bisa memesan secangkir kopi sambil menunggu kedatangan kereta,atau area tunggu sudah dibuka, sehingga aku bisa duduk manis sambil membaca buku sembari menunggu kedatangan kereta. Tapi..oh lala...semuanya tidak seperti yang dibayangkan, tak ada kios makanan yang buka, ruang tunggu di dalam pun masih harus dikosongkan hingga pukul 4 pagi,tak ada kursi duduk,...tak ada,...
     Aku mulai menyisiri stasiun. Di balik stand2 makanan yang tutup serta di balik almari2 tinggi aku melihat para porter tertidur pulas beralaskan lembaran kardus, berselimutkan udara malam. Di setiap sudut, jadi wilayah teraman untuk tidur mereka. Sebuah sisi lain porter yang belum pernah kulihat sebelumnya.
     Tak ada pilihan lain, tak mungkin ku memutuskan untuk kembali dulu ke kosan, raga sudah tak sanggup, angkutan umum pun belum tentu ada. Jadi Aku mulai mencari posisi aman untuk menunggu, maksud posisi aman tepatnya berada di dekat satpam, di wilayah yang cukup terang, dan lantai yang lumayan bersih. Lalu mulai duduklah aku di situ.... beberapa menit, mencoba memejamkan mata tapi tak bisa, mulai terdiam lama ,dan  tersadar...lantas hanya bisa geleng2 kepala,  aku jadi GEMBEL malam ini! hahahahahaa..... (ampun Gusti,  Nyak Babeh kalo baca tulisan ini..pasti marah besar!)

     Beberapa menit aku bisa tertidur, namun kemudian alam mimpiku mulai diganggu oleh suara anak2. Ohoho..ini bukan halusinasi, tapi nyata suara 3 orang anak kecil yang mulai berjalan di depanku. Mereka dekil, tak bersandal, kulit kakinya yang mengeras menandakan perjuangan mereka juga sama kerasnya....mereka anak jalanan. Entah apa yang dilakukan malam2 begini di stasiun kereta, yang pasti ketiganya tampak ceria dan bahagia..seolah sedang berwisata malam ke stasiun kereta. Beberapa menit kemudian, mereka pergi dari area ku, ntah kemana. Suasana kembali sepi lagi....

     Sudah pukul 04.00 pagi. Stasiun sudah mulai dibuka untuk kereta pagi. para porter yang tidur lelap mulai bangun, mengemasi 'kasur'nya, dan bersiap kerja. Sementara aku, yang tak tau lagi rupaku speti apa hari ini, ikut beranjak, mulai mencari mushola untuk shalat subuh. Sesaat ketika berjalan mengitari stasiun, di sebuah lorong kecil, aku berjumpa dengan tiga anak jalanan tadi, mereka bertiga duduk di lantai dan tampak sedang menghitung kepingan uang logam yang dikeluarkan dari bekas kantung permen. Ah...aku..aku tak punya apa - apa hari ini, uang pas2an untuk ongkos, tapi kuingat aku masih menyimpan bekal kue yang tak kumakan untuk perjalanan tadi. Kontan saja aku keluarkan kue2ku...dan aku mulai menyapa ketiga anak jalanan itu..."Hey....sedang apa kalian?" mereka hanya melihatku dengan tatapan aneh."Eh Kakak punya kue, mau??". Kontan wajah mereka berbinar, "Mau kak mau...makasih kak". Aku menyerahkan kue2ku pada mereka, tak seberapa memang, tapi kupikir lumayanlah untuk mengganjal perut mereka pagi ini.Aku bertanya dimana mushola, dan seorang anak yang kulitnya  paling hitam menunjukkan arah ke mushola kepadaku. Aku pun beranjak pergi dan memberikan sapaan terakhir untuk mereka.

     Aku mulai menuju mushola, saatnya untuk bermunajat dan berucap syukur pada yang Maha Kuasa, karena aku masi bisa memberikan senyumku dan berbagi secuil kenikmatan di hari ini. Sudah pukul 05.00pagi...dan aku kembali menanti kereta, bersiap menyambut saudara-saudaraku tercinta dengan senyuman terbaikku hari ini. Terima kasih untuk episode hari ini ya Rabb.
                                                     _oryza_

12 Maret 2010

Karya Sampah! Kursiku sayang kursiku malang xP


_RED ALERT CHAIR IN ROOM_

Karya Sampah!

 
 FRONT VIEW

 BACK VIEW

My own project: "Partition"
Owner          : Mrs. Afini @ Kalimantan
Design by     : oryza


07 Maret 2010

Karya Sampah!

 
Rumo Aceh
-Buku Tamu Pernikahan Teh Selvi dan Bang Indra-


*Ceritanya buku tamu ini bergambar rumah aceh (eh bener rumah aceh kayak gitu??saya minta maaf kalo tidak sesuai dengan aslinya) yang akan ditempel di dinding...jadi tamu dapat meninggalkan pesan dan tanda tangan untuk ditempelkan di Buku tamu ini....dan tadaaaa!!! ini dia hasilnya hohoohho..
_oryza_

01 Maret 2010

PROJECT GRADUATE

Bismillahhirohmanirrohim...
Dengan izin Allah aku memohon...
mudahkanlah segala urusanku ya Rabb....
jadikan ujian ini sebagai langkah untuk semakin bertakwa kepadaMU

satu kata yang kan kuukir hingga akhir perjuanganku nanti : BISA !

hanya Allah Sang Maha  Berkehendak,
 

Bandung, 1 Maret 2010
_Oryza di Bumi Allah_